Metode Penelitian Kualitatif

Maaf ya teman - teman beru bisa share lagi tentang pengetahuan ini,karena banyak tugas yang harus diselesaikan,,hehe

Langsung saja ke pembahasan ea............



  • Ruang Lingkup Penelitian Kualitatif
Terdapat kesalahan pemahaman di dalam masyarakat bahwa yang dinamakan sebagai kegiatan penelitian hanyalah yang berbentuk survey, menggunakan sebuah daftar pertanyaan,dan yang datanya dianalisis dengan menggunakan teknik statistik.Pemahaman ini berkembang karena kuatnya pengaruh aliran positivistik dan metode penelitian kuantitatif.

Ada dua kelompok metode dalam ilmu sosial yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Di antara kedua penelitian tersebut sering timbul perdebatan di seputar masaalah metodologi penelitian.Masing - masing penelitian berusaha nenpertahankan kekuatan metodenya.

Salah satu argumen yang di kedepankan oleh metode penelitian kualitatif adalah keunikan manusia atau gejala sosial yang tidak dapat dianalisis dengan metode yang dipinjam dari ilmu eksakta.Metode penelitian kualitatif menekankan pada metode penelitian observasi di lapangan dan datanya dianalisis dengan cara non-statistik meskipun tidak selalu harus menabukan penggunaan angka.

Penelitian kualitatif lebih menekankan pada penggunaan diri si peneliti sebagai alat pengumpul data. Peneliti harus mampu mengungkap gejala sosial di lapangan dengan mengerahkan segala fungsi indranya.Dengan demikian, peneliti harus dapa diterima oleh responden dan lingkungannya agar mampu mengungkap data yang tersembunyi melalui bahasa tutur, bahasa tubuh, perilaku maupun ungkapan-ungkapan yang berkembang dalam dunia maupun lingkungan responden.

Ciri-ciri metode penelitian kualitatif berdasarkan hasil rangkuman dari literatur Lexy J. moleong dan Nasution di bagi menjadi 15 , yaitu :
  1. Dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dilakukan dalam kondisi yang alamiah atau natural setting.
  2. Peneliti sebagai alat peneliti.
  3. Dalam penelitian kualitatif diusahakan pengumpulan data secara deskriptif yang dituangkan dalam bentuk laporan.
  4. Penelitian kualitatif lebih mementingkan proses daripada hasil.
  5. Latar belakang tingkah laku atau perbuatan dicari maknanya.
  6. Mengutamakan data langsung atau first hand.
  7. Dalam penelitian kualitatif dipergunakan metode tringulasi.
  8. Mementingkan rincian kontekstual.
  9. Subyek yang diteliti berkedudukan sama dengan peneliti.
  10. Penelitian kualitatif mengutamakan perspektif emik.
  11. Verifikasi.
  12. Pengambilan Sampel secara purposif.
  13. Menggunakan "audit trial".
  14. Ananlisis dilakukan sejak awal.
  15. Teori dasar (grunded theory).
Dalam penelitian ,betapapun sederhanya selalu menjumpai berbagai hambatan.Hambatan-hambatan tersebut meliputi hambatan internal dan eksternal. Hambatan internal merupakan hambatan kegiatan penelitian yang datangnya dari pihak peneliti sendiri,sedangkan hambatan eksternal datangnya dari pihak luar,yang berada di luar kemampuan peneliti untuk mengatasinya secara langsung.
Di dalam melakukan penelitian, peneliti harus melakukan penghargaan terhadap kode etik penelitian.Adapun butir-butirnya antar lain meliputi :
  1. Keaslian permasalahan  peneliti.
  2. Kutipan pendapat orang lain.
  3. Pengumpulan data.
  4. kerahasiaan hasil penelitian.
  • Paradigma dan Perspektif Penelitian Kualitatif
Ada dua metode berfikir dalam perkembangan pengetahuan, yaitu metode deduktif yang dikembangkan oleh Aristoteles dan metode induktif yang dikembangkan oleh Francis Bacon.Metode deduktif adalah metode berfikir yang berpangkal dari hal-hal umum atau teori yang menuju pada hal-hal khusus atau kenyataan.Sedangkan metode induktif adalah sebaliknya.Dalam pelaksanaan, kedua metode tersebut diperlukan dalam penelitian.

Kegiatan penelitian memerlukan metode yang jelas,dalam hal ini ada dua penelitian yakni metodi kualitatif dan metode kuantitatif. Pada mulanya metode kuantitatif dianggap memenuhi syarat sebagai metode penelitian yang baik,karena menggunakan  alat-alat atau instrumen untuk mengukur gejala-gejala tertentu dan diolah secara statistik. Akan tetapi dalam perkembangannya,data yang berupa angka dan pengolahan mamtematis tidak dapat menerangkan kebenaran secara meyakinkan.Oleh sebab itu digunakan metode kualitatif yang dianggap mampu menerangkan gejala atau fenomena secara lengkap dan menyeluruh.

Tiap penelitian berpegang teguh pada paradigma tertentu. Paradigma menjadi tidak dominan lagi dengan timbulnya paradigma  . Pada mulanya orang orang memandang bahwa yang terjadi bersifat alamiah dan peneliti bersifat pasif atau tinggal memberi makna dari apa yang terjadi dan tanpa ingin untuk merubah.Masa ini disebut juga masa pra-positivisme.
Setelah itu timbul pandangan baru yang berpendapat bahwa peneliti dapat dengan sengaja mengadakan perubahan dalam dunia sekitar dengan melakukan berbagai eksperimen, maka timbul metode ilmiah.Masa ini disebut positivisme.

Pandangan positivisme dalam perkembangannya dibantah oleh pendirian baru yang disebut post-positivisme.Pendirian post-positivisme ini bertolak belakang dengan positivisme.Dapat dikatakan bahwa post-positivisme sebagai reaksi terhadap positivisme.Menurut pandangan post-positivisme kebenaran tidak hanya satu tetapi lebih kompleks,sehingga tidak dapat diikat oleh satu teori tertentu saja.

  • Dasar Teori Penelitian Kualitatif
Pada penelitian kualitatif, teori diartikan sebagai, paradigma.Seorang peneliti dalam kegiatan penelitian, baik yang dinyatakan secara eksplisit maupun tidak sudah pasti menerapkan paradigma, antara lain adalah :
  1. Pendekatan fenomologis, yaitu pemahaman tentang arti peristiwa dan kasitan-kaitannya terhadap orang-orang biasa dalam situasi-situasi tertentu.
  2. Pendekatan interaksi simbolik, yang berasumsi bahwa obyek ruang, situasi,dan peristiwa tidak memiliki pengertiannya sendiri, melainkan pengertian itu diberikan kepada mereka.
  3. Pedekatan kebudayaan, yaitu memahami perilaku seseorang harus dalam koridor kebudayaan orang tersebut.
  4. Pendekatan etnometodologi, yaitu upaya unruk memahami bagaimana masyarakat memandang, menjelaskan dan menggambarkan tata hidup mereka sendiri.
  • Masalah Penelitian Kualitatif
Perumusam masalah merupakan salah satu tahap diantara sejumlah tahap penelitian yang memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kegiatan penelitian.Tanpa perumusan masalah, suatu kegiatan penelitian akan menjadi sia-sia bahkan tidak membuhkan hasil apa-apa.
Perumusan masalah atau research questions  atau disebut juga sebagai research problem, diartikan sebagai fenomena sendiri, maupun dalam kedudukannya sebagai fenomena yang saling terkait antar fenomena yang satu dengan yang lainnya, baik sebagai penyebab maupun sebagai akibat. demikian pentingnya kedudukan perumusan masalah di dalam kegiatan penelitian, sampai-sampai memunculkan suatu anggapan bahwa kegiatan melakukan perumusan masalah merupakan separuh dari penelitian itu sendiri.

Perumusan masalah dapat dibedakan dalam fua sifat yaitu perumusan masalah deskriptif dan eksplanatoris.Perumusan masalah deskriptif apabila tidak menghubungkan antar fenomena, dan perumusan masalah eksplanatoris apabila rumusannya menunjukan adanya hubungan atau pengaruh antara dua atau lebih fenomena.

Perumusan masalah memiliki fungsi sebagai berikut :
  1. Sebagai penyebab kegiatan penelitian menjadi ada dan dapat dilakukan.
  2. Sebagai pedoman, penentu arah, atau fokus dari suatu penelitian.
  3. Sebagai penentu jenis macam apa yang perlu dan harus dikumpulkan oleh peneliti serta jenis data apa yang tidak perlu dan harus disisihkan oleh peneliti.
  4. Dengan adanya perumusan masalah penelitian maka para peneliti menjadi dapat dipermudah dalam menentukan siapa yang akan menjadi populasi dan sampel penelitian.
Ada setidak-tidaknya 3 kriteria yang diharapkan dapat dipenuhi dalam perumusan masalah penelitian, yaitu :
  1. Perumusan masalah berwujud kalimat tanya atau yang bersifat kalimat interogatif.
  2. Suatu masalah penelitian harus bermanfaat atau diharapkan akan dapat memberikan sumbangan teoritik.
  3. Perumusan masalah yang baik hendaknya dirumuskan di dalam konteks kebijakan pragmatis yang sedang aktual sehinnga dapat diterapkan secara nyata bagi proses pemecahan masalah.
Berkenaan dengan penempatan perumusan masalah penelitian,didapati variasi antara lain,
  1. Ditempatkan dibagian paling awal dari suatu sistematika penelitian.
  2. Ditempatkan setelah latar belakang atau bersama-sama dengan latar belakang penelitian.
  3. Ditempatkan setelah tujuan penelitian.
Dimanapun rumusan masalah penelitian ditempatkan sebenernya tidak terlalu penting dan tidak mengganggu kegiatan penelitian yang bersangkutan karena yang penting adalah bagaimana kegiatan penelitian itu dilakukan dengan memperhatikan rumusan masalah sebagai pengarah dari kegiatan penelitiannya.Artinya kegiatan penelitian dilakukan oleh siapapun, hendaknya memiliki sifat yang konsisten dengan judul dan rumusan masalah yang ada.Kesimpulan yang didapat dari suatu kegiatan penelitian hendaknya kembali mengacu pada judul dan permasalahan penelitian yang dirumuskan.
  • Strategi Penelitian Kualitatif
Setiap kegiatan, termasuk penelitian sudah pasti memerlukan strategi tertentu di dalam pelaksanaannya.Hal ini dimaksudkan agar pelaksanaan suatu kegiatan, terlebih lagi kegiatan penelitian tidak mengalami hambatan maupun kegagalan.Penelitian merupakan suatu kegiatan yang rumit dan panjang.Oleh karena itu, didalam pelaksanaannya diperlukan pemilihan dan penetapan strategi agar tidak mengalami kegagalan.Ada banyak strategi yang dapat dipilih bagi kegiatan penelitian.Namun demikian yang akan dikemukakan ada 2 saja, yaitu Strategi Partisipatori dan Strategi Klinis.Pada strategi partisipatori kita mengenal dua pendekatan yaitu pendekatan partisipan atau menyamar dan pendekatan nonpartisipan atau tidak menyamar.

Pada setiap kegiatan sudah tentu diperlukan cara atau strategi tertentu di dalam pelaksanaannya.Demikian pula dalam kegiatan peneletian, cara atau strategi yang tepat guna sudah pasti sangat diperlukan.Hal ini perlu dilakukan mengingat kegiatan penelitian merupakan suatu kegiatan yang memiliki serangkaian proses yang sangat panjang dan rumit.Proses tersebut dapat terjadi pada tahap awal perencanaan,tahap pelaksanaan maupun tahap penyusunan laporan.Pada saat penyusunan laporan , peneliti haruslah terlebih dahulu melakukan analisis terhadap data yang diperolehnya.
Ada sejumlah cara atau strastegi yang dapat digunakan dalam oleh peneliti, antara lain meliputi :
  1. Penetapan langkah-langkah penelitian.
  2. Penetapan strategi penelitian,seperti strategi partispatori dan strategi klinis.
Ketika sampai pada analisis maupun model pendekatannya,dijumpai model discourse analysis, framing analysis, biografi dan historiografi.
  • Tahap Penelitian Kualitatif
Kegiatan yang dilakukan dalam penelitian kualitatif pada tahap pralapangan adalah menyusun rancangan penelitian yang memuat latar belakang masalah dan alasan pelaksanaan penelitian, studi pustaka, penentuan lapangan penelitian, penentuan jadwal penelitian, pemilihan alat penelitain, rancangan pengumpulan data, rancangan prosedur analisa data, rancangan perlengkapan yang diperlukan di lapangan, dan rancangan pengecekan kebenaran data.Sementara itu persiapan perlengkapan penelitian berkaitan dengan perizinan,perlengkapan alat tulis, alat perekam, jadwal waktu penelitian, obat-obatan, dan perlengkapan lain untuk keperluan akomodasi.

Pemilihan lapangan penelitian didasarkan pada kondisi lapangan itu sendiri untuk dapat dilakukan penelitian sesuai dengan tema penelitian.Pertimbangan lain adalah kondisi geografis, keterbatasan waktu, biaya dan tenaga.Mengurus izin penelitian hendaknya dilakukan dengan mengetahui terlebih dahulu siapa-siapa yang berwenang memberikan izin.Pendekatan yang simpatik sangat perlu,baik kepda pemberi izin di jalur formal maupun informal.

Menjajaki lapangan penting artinya selain untuk mengetahui apakah daerah tersebut sesuai untuk penelitian yang ditentukan, juga untuk mengetahui persiapan yang harus dilakukan peneliti.Secara rinci dapat dikemukakan bahwa penjajakan lapangan ini adalah untuk memahami pandangan hidup dan penyesuaian diri dengan keadaan lingkungan tempat tinggal.Dalam memilih dan memanfaatkan informan, perlu ditentukan bahwa informan adalah orang-orang yang tahu tentang situasi dan kondisi daerah penelitian, jujur, terbuka, dan mau memberikan informasi yang benar.

Dalam kediatan penelitian, para peneliti harus melakukan penjajakan telebih dahulu.Adapun aspek yang perlu dijajaki antara lain meliputi dimensi struktur sosial dan dimensi kebudayaan.Dengan mengetahui kedua dimensi tersebut maka peneliti akan menjadi lebih mudah dalam melakukan penelitian.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment